Kamis, 21 Januari 2010

Mengapa Harus Pakai KKM

Adalah suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri di hati seorang guru ketika anak didiknya mampu untuk menerima pelajaran yang telah disampaikan. Akan tetapi untuk meraih hal demikian butuh perjuangan yang luar biasa kerja ikhlas, cerdas, keras dan tuntas tiada batas.

IKHLAS
Kalau ikhlas itu mah urusan masing-masing ana yakin bahwa semua guru di SDIT sudah pada ikhlas. Akan tetapi tidak ada salahnya kalau ana nyampaikan sedikit tadzkiroh untuk ana dan juga shobat-shobat semua, punten ustadz dan ustadzah ijinkan ya, kalau tidak ana tetep ngeyal nih!
Ana punya sebuah ungkapan "waktu bisa berulang kembali tapi peristiwa yang terjadi pada waktu itu tidak akan berulang, hanya sekali dalam hidup maka lakukan yang terbaik hari ini, untuk menorehkan tinta emas dalam hidup kita". Shobat ingat hidup di dunia kan hanya sekali ya tho, ya tho!!!. Makanya dari pada nggak ikhlas mendingan ikhlas, enak dihati buat hepy bikin hidup semakin bergengsi tapi nggak pakai seksi lho ya!



CERDAS
Nah ini yang penting sebagai guru harus juga cerdas, eh nanti dulu ya jangan GR dulu bagi yang pinter and nilainya waktu kuliah KEMELUD, ane bahas cerdas dari sisi lain lho. Seperti urutan diatas kalau pengen cerdas ya harus ikhlas dulu, karena tanpa ikhlas sebenarnya tidak ada kecerdasan, karena orang yang cerdas adalah "orang yang memikirkan hidup setelah mati", otomatis kalau kita beramal tanpa ikhlas berarti dunia dapet akheratnya tidak ya kan? tidak usah cemberut tidak ada yang tau kok!
Itu tadi sekilas cerdas dari sisi lain ada juga sebuah ungkapan "orang yang cerdas adalah tanggap dengan keadaan atawa cepat merespon cepat menempatkan diri boso jowone tanggap sasmito".
Yang terakhir baru cerdas dalam hal pengetahuannya.

MENEMBUS BATAS

Kalau sudah Ikhlas dan cerdas tentunya tidak ada batas lagi yang tidak dapat kita lalui bahkan mati atau akhiratpun.

Weleh...weleh... malah nglantur nandi nandi tho!. Udah ya prolognya nanti disambung kapan-kapan lagi!


MENGAPA HARUS PAKAI KKM

Ustadz-ustadzah yang budiman orang mau pergi tentu ada tujuan atawa cita-cita and punya target akhir. Nah kalau dalam pembelajaran tujuan, cita-cita/keinginan and target itu adalah SK/KD, Indikator, dan KKM.
Jadi dalam pembelajaran tentunya kita harus paham dengan hal-hal tersebut tidak hanya sekedar tahu saja.
Kalau SK/KD dan Indikator insyaallah udah pada paham, tapi disini kita akan coba mengetahui kenapa harus pakai KKM. Ustadz-ustadzah yang baik hati, suka menolong dan tidak sombong misalkan ada kasus begini:

Pada pembelajaran IPS dalam satu tahun ada 6 KD yang harus kita selesaikan, kemudian ternyata kita menentukan KKM pada rapor langsung 75 misalkan, berarti semua SK/KD pokoke KKM 75 kalau dibawahnya harus remidi, padahal tingkat kesulitan pada SK/KD 1 itu berbeda dengan tingkat kesulitan SK/KD yang lainnya, nah akhirnya bagi anak-anak yang menengah kebawah susah untuk mencapai KKM 75 pada SK/KD yang tingkat kesulitannya tinggi walau sudah diulang 5x, tapi malahan tambah turun nilainya bahkan bosen and males belajar.Akhirnya menjelang perapotan ada 2 orang yang sama-sama bingungnya 1 anak dan satunya ya GURUnya, capek deh!.

Nah.........sekarang kita coba cerita yang kedua
Ada seorang guru pada awal tahun sebelum mengajar dia menyiapkan dan menganalisa SK/KD, Kemampuan anak, dan Faktor pendukung untuk menentukan KKM. Karena dia berfikir bahwa ternyata pada SK/KD 1 itu materinya susah sekali and jika dilihat anaknya and pendukungnya akhirnya dia memutuskan untuk SK/KD 1 KKM nya adalah 60, kemudian SK/KD 2 ternyata materinya mudah dan kayaknya untuk anak sekali terangkan langsung tuntas, nah akhirnya dia memutuskan untuk KKM SK/KD 2 adalah 80 dan seterusnya. Sehingga diambil rata2 bahwa KKM untuk raport adalah 70.
Dengan analisa tersebut sang guru yang OK ini melaksanakan pembelajaran dengan fresh and anak juga tidak stres.

Itu contoh kasusus silahkan dipahami ustadz-ustadzah yang budiman
Pada intinya sebelum menentukan KKM raport, kita harus menentukan KKM per Indikator kemudian dirata2 kemudian rata2 itu jadi KKM SK/KD kemudian dirata-rata lagi dari KKM SK/KD menjadi KKM RAPORT. Begitu deh akhirnya.

Nah ini ada pedoman menentukan KKM silahkan di download
Semoga manfaat ya......!
And semoga kerja kita menjadi kerja ikhlas, cerdas, and menembus batas.

SYUKRON, Wassalam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar